narasi1.com – Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menjadi solusi pemerintah untuk mensolusikan polusi udara yang terjadi di Ibukota Indonesia.
Selama tiga hari kedepan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggunakan TMC untuk membersihkan udara di daerah-daerah terdampak.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing di Jakarta.
“Ada fase tertentu di mana minimal konsentrasi awan itu 30 persen, cukup untuk membuat hujan buatan. BNPB bersama BMKG, BRIN, dan TNI-Polri, kita sudah mulai melakukan TMC,” ujar Abdul seperti dilansir Antara.
Menurut dia, pelaksanaan modifikasi cuaca untuk membilas polusi udara tidak hanya dilakukan di Kota Jakarta, tapi di Bandung, Semarang dan beberapa kota lainnya.
Abdul menjelaskan kadar polusi saat ini kurang lebih sama seperti di musim hujan yang lalu. Terlebih, saat pandemi Covid-19 dinyatakan selesai.
Namun, polusi ini tidak terlalu dirasakan dampaknya pada awal tahun, sebab terbilas oleh hujan. Frekuensi hujan membuat partikel debu dan polutan selalu terbilas.
Sehingga TMC dilakukan sebagai langkah penanganan dalam fase kedaruratan. Namun, Abdul memastikan ada kebijakan jangka panjang yang akan dilaksanakan untuk menangani buruknya kualitas udara.
“Saat ini kita fokus dulu untuk untuk penanganan jangka pendek yang bisa kita lakukan. Sehingga paling tidak sampai kemarau ini, ya kalaupun tidak kan tiap hari minimalnya 2-3 kali seminggu hujaannya bisa turun untuk kembali nge-flushing (membilas),” kata dia. (*)