Politisi PDIP Ini Deklarasikan Dukungan 100 Ribu Relawan untuk Prabowo

  • Bagikan
Prabowo Subianto bersama Budiman Sudjatmiko. (Foto Istimewa)

narasi1.com – Diinisiasi Budiman Sudjatmiko, kedatangan Prabowo Subianto di Kota Semarang disambut para pendukungnya di Marina Convention Center, Jumat (18/8/2023) sore.

Mereka datang untuk memberikan dukungan pada Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2024. Gerakan dukungan tersebut bernama Prabu, singkatan dari Prabowo Budiman Bersatu. Gerakan ini juga pertama kali dideklarasikan di Indonesia.

Menurut Affandi Arfian, Ketua Prabu, deklarasi tersebut dihadiri ribuan orang. Ke depan deklarasi serupa juga akan digelar di 40 titik di Indonesia. “Kami membatasi relawan yang hadir, karena ada 100 ribu relawan yang bersedia hadir ke deklarasi ini. Kalau tidak, kami batasi pasti lokasi tidak akan cukup,” ucapnya kepada awak media, Jumat (18/8/2023).

Adapun saat Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko hadir, ribuan massa mengerubuti dua sosok politik Tanah Air tersebut. Beberapa orasi politik juga disampaikan Prabowo dan Budiman di panggung. Bahkan Prabowo sempat menyapa massa dengan candaan. Dimana ia ingin mengajak ribuan massa tersebut bergoyang bersama.

Dalam konferensi pers seusai acara, Prabowo berujar, datang ke Kota Semarang karena diundang oleh Budiman dan anggota dari Prabu. Prabowo juga berterima kasih atas dukungan Budiman dan relawan Prabu. “Kami punya cita-cita yang sama yaitu menghilangkan kemiskinan,” katanya.

Dia berujar, menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia memang bukan pekerjaan singkat. Namun lewat dukungan dari Prabu dan Budiman, dia bertekad untuk memakmurkan Indonesia dengan menghilangkan kemiskinan. “Terima kasih atas dukungan ini.”

“Saya dulu diajak Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia kuat. Kalau semua unsur bersatu Indonesia akan gemilang,” ucapnya.

Sementara itu, Budiman berujar mengundang Prabowo ke Kota Semarang untuk menunjukkan perpecahan itu sia-sia. Perpecahan adalah skenario untuk membuat bangsa ini terus melihat ke masa lalu dan melupakan masa depan. Padahal ada masa depan yang akan diisi oleh anak cucu. “Jika Indonesia jadi negara bebas dan adil banyak yang suka. Tapi kalau Indonesia jadi negara maju belum tentu banyak yang suka.”

“Untuk itu tujuan kami ingin menjadikan negara maju dengan cara berdikari seperti yang saya tunjukan bersama Prabowo,” tambahnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *