narasi1.com – Presiden Joko Widodo dan Pemimpin Cina Xi Jinping bertukar pandangan mengenai situasi Gaza dalam pertemuan di Beijing pada Selasa, 17 Oktober 2023. Kedua pemimpin menyoroti pentingnya de-eskalasi situasi yang terjadi akibat perang Israel melawan Hamas.
“Indonesia dan Cina memiliki pandangan yang sama memberikan fokus bagi isu kemanusiaan,” bunyi keterangan tertulis yang dibagikan Biro Pers Istana soal pembahasan dalam pertemuan Jokowi dan Xi di Great Hall of the People, Beijing.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas pada 8 Oktober 2023, setelah para pejuang kelompok militan tersebut menerobos perbatasan yang dijaga ketat. Hamas dituding menembak, menikam, dan membakar hingga menyebabkan kematian lebih dari 1.400 warga Israel.
Serangan udara balasan Israel di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas telah menewaskan sedikitnya 2.800 penduduk di wilayah miskin tersebut, menurut pihak berwenang Palestina.
Pekan ini Cina akan menjadi salah satu negara di dunia yang berupaya meredakan perang Israel-Hamas dengan mengirimkan utusan khususnya ke Timur Tengah. Langkah ini diambil setelah Amerika Serikat meminta Beijing menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan penyebaran konflik.
Washington mengatakan berharap persahabatan Cina dengan pendukung Hamas, Iran, dapat membantu meredakan konflik. Terutama, setelah Beijing menjadi perantara antara musuh lama Iran dan Arab Saudi awal tahun ini.
Seperti diketahui, dalam konflik terbaru Israel-Hamas, Iran telah memperingatkan kemungkinan “tindakan pencegahan” terhadap Israel. Iran merespons Israel yang sedang mempersiapkan serangan darat di Jalur Gaza.
Presiden Jokowi juga telah mendesak kekerasan dalam konflik perang Israel-Palestina segera dihentikan. Tujuannya untuk menghindari semakin bertambah korban manusia dan hancurnya harta benda.
“Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus segera diselesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),” kata Jokowi dalam keterangan pers pada Selasa, 10 Oktober 2023. (*)