narasi1.com – Dalam rangka Pertemuan Raya dan Konsultasi Nasional (Konas) Ke-XVI Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FK-PKB) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Sulawesi Utara (Sulut) mengadakan lomba Cerdas Cermat Alkitab (CCA) di KGPM Pniel Kawangkoan, Kamis (7/8/2023).
Drakel Oping, Marhen Sepang, Yongkie Sondakh utusan PKB Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Bukit Moria Touure berhasil menyabet gelar juara 1 lomba CCA yang diadakan oleh FK-PGI secara nasional.
Bukit Moria Touure mengikut sertakan tiga regu dalam perlombaan CCA. jemaat ini sering menjuarai kejuaraan CCA yang diselenggarakan oleh PKB GMIM. Dalam lomba ini mereka berhasil menyingkirkan sekitar 50-an peserta.
Di babak final PKB GMIM Bukit Moria Touure berhasil mendominasi dengan selalu menjadi peringkat teratas dengan hampir seluruh soal dijawab benar, di setiap pertanyaan mendapatkan Poin 100 dan Salah dikurangi 100, Regu B Bukit Moria Touure berhasil keluar sebagai juara dengan perolehan 1100 Poin menyisihkan dua tim lainnya.
Alfian Simbawa, M.Th Selaku ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) Bukit Moria Touure menyampaikan kunci keberhasilan menjuarai CCA Nasional.
“Tentu perlu dibarengi dengan kerja keras artinya mereka tetap belajar dengan tekad walaupun mereka dalam keseharian adalah petani tomat dan cabe. Tim yang ada di Touure seperti sudah menjadi komunitas disaat selesai bekerja dikebun mereka berkumpul dan belajar isi Alkitab,” ujar Fian sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan, “Memang unik cara mereka belajar dengan menghafal ayat-ayat alkitab yang sudah mereka tata dengan baik tetapi inilah yang mereka lakukan disamping mereka bekerja,” ungkapnya.
Alfian mengucapkan banyak Selamat untuk para peserta dan menitipkan apa yang sudah dipelajari agar bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bagi para peserta CCA PKB Bukit Moria Touure banyak selamat dan tetap melaksanakan tugas tanggung jawab sebagai kepala keluarga dalam rangka memenuhi kebutuhan tapi juga mengaplikasikan dalam hidup setiap hari pesan Firman Tuhan yang dipelajari untuk kemuliaan nama Tuhan,” tutup ketua BPMJ. (*)