Gerindra Tanggapi Tudingan Pembajakan Kader yang Dilakukan Kubu Prabowo

  • Bagikan
Prabowo Subianto bersama Budiman Sudjatmiko. (Foto Istimewa)

narasi1.com – Pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengenai pembajakan kader yang terjadi dalam dukungan Prabowo Subianto, diresponi Partai Gerindra.

Ini mengacu pada deklarasi 100 ribu relawan yang diinisiasi salah satu Politisi PDIP Budiman Soedjatmiko, kepada Bakal Calon Presiden 2024 Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman menjelaskan bahwa partainya tidak mungkin menolak dukungan dari manapun. Habiburokhman mengatakan dirinya enggan berkomentar terlalu jauh terkait hal ini. Dia menganggap Hasto sahabat baiknya.

“Pak Hasto ini orang baik dan sahabat kami. Kami nggak mau berpolemik dengan beliau,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (20/8/2023).

Namun secara prinsip Habiburokhman mengatakan pihaknya tidak mungkin menolak dukungan dari manapun. Dia menganggap hal itu bagian dari demokrasi. “Secara prinsip kami tidak mungkin menolak dukungan dari manapun, karena itu bagian penting dari demokrasi,” ucapnya.

Habiburokhman mengatakan partainya juga tidak akan menyalahkan partai lain jika kadernya tidak sejalan dengan arah partai. Dia menilai partainya realistis.

“Kami juga tidak pernah menyalahkan partai lain apabila ada kader kami yang memilih mendukung capres lain. Contohnya dalam kasus pak Sandiaga Uno, itu lah realitas demokrasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan ultimatum kepada Budiman ‘mundur atau dipecat’ buntut aksi dukungan ke Prabowo. Hal itu akan diumumkan DPP PDIP besok.

Hasto lantas menyebut kubu pro-Prabowo telah melakukan pembajakan terhadap kadernya, Budiman. Menurutnya, kubu Prabowo justru membuktikan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi Pilpres 2024.

“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera,” kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023).

“Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan,” lanjut Hasto. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *