narasi1.com – Peluang Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi pendamping bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto terbuka lagi.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam menyebut peluang ini muncul setelah PDI Perjuangan menggaet Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
“Kartu politik Erick Tohir hidup lagi (pasca-Mahfud menjadi bakal cawapres Ganjar),” kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).
Umam mengatakan, lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo nampak kaget dengan reaksi publik yang begitu keras menentang putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia capres dan cawapres.
Tak sedikit yang menilai putusan MK tersebut merupakan orkestrasi Istana untuk membuka jalan bagi putra sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Prabowo.
Menurut Umam, reaksi publik atas putusan kontroversial MK membuat lingkaran Istana menghitung ulang untuk mengajukan Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo. Jika tetap dipaksakan, justru hal itu akan memicu serangan publik yang dapat berdampak pada pencapresan Prabowo serta nama baik keluarga Jokowi.
“Karena itu, nama-nama alternatif pendamping Prabowo yang sebelumnya sempat melemah, kini hidup lagi. Salah satunya adalah Erick Tohir,” ujar Umam.
Mencuatnya nama Erick Thohir lagi sebagai bakal cawapres Prabowo juga patut diperhitungkan karena mempunyai berbagai faktor.
Umam menyebut Erick Thohir merupakan representasi politisi muda dan punya kekuatan logistik yang memadai. Selain itu, Erick Thohir dianggap merepresentasikan dukungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), simbol multikulturalisme, dan juga memiliki jaringan non-partai dengan memanfaatkan sentimen sepak bola nasional yang didominasi oleh anak-anak muda.
“Erick Tohir juga mendapatkan dukungan politik dari PAN dan juga Partai Demokrat untuk menjadi cawapres Prabowo,” terang Umam.
Ia menambahkan bahwa penting bagi Prabowo untuk mendengarkan aspirasi publik pasca-putusan kontroversial MK. “Dengan berani mengajak cawapres alternatif yang lain untuk mengantisipasi jika tidak jadi melaju bersama Gibran,” pungkas dia.
Sebelumnya, Mahfud resmi ditunjuk sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo. Penunjukan Mahfud diumumkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023) pagi.
“Hari ini hari Rabu tanggal 18 Oktober 2023, saya dengan mantap, ini saya telah mengambil keputusan semuanya. Saya tunjukkan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat bangsa dan negara. Karena itulah dengan mengucapkan bismillah hirohmanirrohim maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar pranowo adalah Bapak Profesor Doktor Mahfud MD,” ucap Megawati.
Saat menyampaikan pengumuman ini, Megawati didampingi Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan sejumlah anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo. (*)